PREVIEW
“lagipula kenapa ayah
mengirimkan pengawal ayah lagi ? aku kan sudah bilang jangan suruh mereka
mengawasiku lagi? Beruntung aku bertemu chanyeol sehingga aku bisa kabur dari
pengawasan pengawal ayah” jasmine berlalu, meninggalkan ayah dan oppanya.
‘jadi namanya chanyeol.....’
--
RED HOT CHAPTER 3
BRUUKKKK
Chanyeol
menjatuhkan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk. Dia mulai membayangkan
kejadian yang dialaminya tadi. Bagaimana jasmine menggenggam tangannya,
bagaimana mereka berlari bersama, bagaimana pipi jasmine yang memerah karenanya.
Hanya memikirkannya saja sudah membuat chanyeol seperti orang gila, dia bahkan
senyum-senyum ke arah dinding kamarnya.
“yeoja yang lucu”
chanyeol kembali tersenyum menatap dinding.
“tapi sepertinya
dia bukan yeoja biasa, aku hampir lupa kalau tadi aku hampir dikalahkannya
bermain game-online, hmhh menarik sekali”
Kemudian chanyeol
meraih ponsel miliknya, mengetikkan sebuah nama dan menekan tombol hijau.
Chanyeol hendak menelfon seseorang.
“yeoposeo”
“oohh chanyeol-ah, waeire?”
seseorang diujung sana menjawab.
“biar ku tebak, kau sudah bertemu dengan yeoja merahmu ?”
“bagaimana kau bisa
tau, kai ?” sambil tersenyum chanyeol menceritakan semua kejadiannya pada kai,
Kim Kai. Adalah sepupu chanyeol, umur mereka hanya terpaut 2 tahun, chanyeol
sudah menganggap kai seperti adiknya sendiri. Mereka juga tidak pernah bicara
formal karena chanyeol melarangnya, chanyeol keberatan dipanggil hyung, membuat
dirinya terdengar sangat tua.
“i know you so well chanyeol, dari suaramu saja aku
sangat tau kalau kau sedang sangat bahagia, jadi sudah sampai mana
berkembangannya?”
“aku sudah tau
dimana rumahnya, jadi aku tak perlu menunggu keajaiban lagi jika aku ingin
menemuinya haha” jawab chanyeol
“waah kau hebat chanyeol”
“aku memang hebat
haha, yaa kim kai sepertinya ayah ibuku sudah pulang, nanti ku telfon lagi oke”
chanyeol langsung menutup sambungan telfonnya.
--
19 Juli 2015, jam
00.00
“sengil
cukkahamnida, sengil cukkahamnida saranghaeun lee jasmine, sengil cukkahamnida”
jasmine terbangun mendengar ayah, ibu dan oppanya menyanyikan lagu.
“mmhhmmm” reaksinya
hanya melakukan peregangan, kemudian berbalik tidur lagi.
“yaakk, lee jasmine
bangunlah, kau tidur seperti orang pingsan” oppanya berusaha membangunkan
jasmine dengan menggoyang-goyangkan badan jasmine.
“aku sangat
mengantuk oppa, tidak bisakah pestanya ditunda sampai besok?” ujar jasmine
malas.
“apa kau masih bisa
mengantuk kalau tau hadiah apa yang ayah berikan?” bujuk ayahnya.
“memangnya apa
yah?” mata jasmine langsung melebar, tersenyum sumringah, penasaran dengan
hadiah yang akan diberikan ayahnya.
“kau jangan kaget
yaa, surprise......” ayahnya memberikannya sebuah kotak.
“apa didalamnya ada
kunci motor sport terbaru yang sangat aku inginkan?” tanya jasmine kecewa, dia
pikir ayahnya akan memberikannya motor sport.
“buka saja, mine”
lanjut ibunya. Kini semuanya hanya diam, menunggu jasmine membuka hadiahnya.
Dan jasmine sangat kaget dengan hadiah yang diberikan ayahnya itu.
“apa ini ? apakah
ayah ingin melihatku memakai seragam cosplay seperti ini?” jasmine hanya kebingungan
dengan hadiah yang diberikan ayahnya itu.
“itu seragam
sekolah, sekolah barumu” jawab ayahnya.
“mwoo ?? seragam
sekolah ? apa maksut ayah?”
“yaa, mulai besok
kau akan bersekolah di seoul international school” mata jasmine melotot,
wajahnya tampak syok, dia mematung.
“apa yang ayah
katakan? ayah bilang kita hanya liburan di seoul?”
“begini mine,
ayahmu mendapatkan promosi dan mengharuskannya menetap disini” jawab ibunya
dengan sangat lembut mencoba menenangkan jasmine.
“tapi sekolahku
dijakarta? Teman-temanku? semua barang-barangku?” jasmine mulai memberondong
ayahnya dengan pertanyaan.
“tenang sayang, aku
sudah mengurus semua permindahanmu, ayah juga tidak melarang jika kau ingin
pergi ke indonesia menemui teman-temanmu.”
“yaah, apa ayah
kira ini sesederhana itu? Aku bahkan tidak mengatakan apapun pada
teman-temanku.” nada bicara jasmine mulai meninggi.
“jasmine,
mengertilah posisi ayahmu” tambah oppanya.
“but oppa, how
about your business? I’ll go with you to jakarta.”
“no jasmine, aku
sudah mengurus semua kepindahanku kesini, sekarang aku membuka kantorku disini
karena aku pikir usahaku akan berkembang disini” mendengar oppanya bicara
seperti itu membuat jasmine semakin marah.
“bahkan kau juga
sudah tau kalau kita akan menetap di seoul? Ohh Jadi hanya aku yang terkejut
disini?” jasmine sangat marah.
“aku tidak kan
bersekolah, apalagi menetap disini, it’s really doesn’t make any sense” jasmine
kembali ketempat tidurnya dan menutupi seluruh badannya dengan selimut.
Menangis dibalik selimut. Terlalu banyak yang dia pikirkan, sehingga sangat
sulit untuk menerima semuanya sekarang.
“biarkan jasmine
sendirian , dia butuh waktu” ucap ibunya.
Dia tidak pernah
menyangka kalau hari ulang tahunnya yang ke-17 merupakan hari ulang tahun
terburuknya. Dia bahkan tidak pernah membayangkan akan tinggal di seoul, dia
bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada dua sahabatnya.
‘mengapa ayah dan
ibu tidak memberitahuku dari awal, sekarang apa yang harus aku lakukan?’ gumam
jasmine. ‘haruskah aku terima saja, lagipula ini juga bukan mau ayah, kenapa
aku harus marah padanya?’ , ‘tapi bagaimana aku bisa tinggal disini selamanya?’
jasmine semakin meracau seperti orang mabuk. Dia terus menangis. Menangis
hingga terelap.
--
Keesokan harinya,
jasmine memandang kotak berisi seragam sekolah yang diberikan ayahnya. Kemudian
membuka penutup kotaknya, seragam sekolah berwarna coklat muda bertuliskan
‘Seoul International School’.
Tepat pukul 07.00
pagi, jasmine keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada seluruh
anggota keluarganya. Sebelum benar-benar masuk, jasmine berhenti sebentar untuk
meyakinkan diri dengan apa yang telah diputuskannya. Jasmine sedikit
membetulkan rambutnya, lalu masuk ruang makan dengan membawa tas dan memakai
seragam yang diberikan ayahnya semalam. Semua anggota keluarganya hanya
menatapnya dengan tatapan heran.
“jangan coba-coba
katakan apapun” ucap jasmine tiba-tiba memecah keheningan.
“ini makananmu,
sayaang” ibunya memasak makanan kesukaannya yaitu soto ayam.
“waah sarapan
mewahku, terima kasih mom” jasmine mencium pipi ibunya.
“senang kau kembali
normal, mine” jasmine menginjak kaki oppa nya dengan sangat kencang membuat
jonathan teriak kesakitan.
“aawwww yaakkk!!”
“kau pikir aku tipe
anak yang suka membangkang? Lagi pula aku tau ini bukan kemauan ayah” ayahnya
hanya tersenyum mengiyakan.
“nanti kau diantar
oleh supir ayah, kalau kau sudah hafal jalannya kalo boleh berangkat sekolah
sendiri.” Ujar ayahnya.
“okee, aku
berangkat dulu”
“yaak nenek
sihir...” panggil jonathan. Jasmine menoleh ke arah jonathan dan melihatnya
melemparkan sesuatu ke arahnya. Kunci motor.
“hadiah dariku”
jonathan langsung berlalu menuju kamarnya.
“apa ini ? woaahh
jangan bilang ini adalah ...?” jasmine bergegas melihat keluar rumah dan benar
saja, disana terparkir sebuah motor sport keluaran terbaru yang sangat
diinginkannya. Jasmine hanya terperanga melihat motor barunya.
“heeii jonathan,
siapa yang kau panggil ‘nenek sihir’ tadi?”
--
“apa sebenarnya
yang ada dipikiran ayah? Bagaimana bisa hanya untuk mengantarku kesekolah saja
dia menyiapkan sebuah limousin semewah ini”
“bukankah ini hanya
akan membuatku menjadi pusat perhatian” jasmine terus bertanya-tanya pada
dirinya sendiri.
“bagaimana bila aku
di bully? Bukankah disini sangat terkenal dengan bullying nya? Astaga
memikirkannya saja sudah membuatku gila karena cemas.” keluarga jasmine memang
kaya, tapi di jakarta keluarganya memang tinggal dirumah yang tidah terlalu
mewah, itu semua karena permintaan jasmine dan jonathan, mereka tidak ingin
berteman hanya untuk status sosial.
Setibanya disekolah
jasmine dibuat tercengang. Sekolah barunya sangat mewah sangat berbeda dengan
sekolahnya di jakarta, disini bahkan kesekolah dengan limousin adalah hal yang
sangat wajar.
“sepertinya sekolah
ini lebih mirip ‘mall’ daripada harus disebut sekolah! Pasti isinya hanya
sekumpulan orang-orang tukang pamer” jasmine memasuki gedung sekolah, matanya
seperti sedang bingung mencari-cari sesuatu. Mengandalkan insting nya jasmine
berjalan kearah kiri, kemudian menemukan ruangan bertuliskan ‘Ruangan Kepala
Sekolah’. Tanpa ragu jasmine langsung masuk kedalam.
“anyeong haseo, aku
jasmine murid pindahan baru” jasmine memperkenalkan diri.
“ohh kau rupanya
lee jasmine, anak dari harry andrea bukan ? perkenalkan namaku Park Jong Suk,
senang bertemu denganmu” jasmine hanya membungkuk kan badan.
“ku dengar dari
ayahmu, kau adalah anak yang sangat cerdas dan nilai non-akademikmu pun bagus?”
“terima kasih”
jasmine bingung harus menjawab apa lagi.
“baiklah, selamat
datang di Seoul International School, kami sangat senang menerimamu disini”
“kalau begitu, aku
permisi dulu” jasmine keluar ruangan itu setelah memberi salam. Kemudian ada
seorang guru yang mengantarnya ke sebuah kelas, tertulis XIA.
--
“anyeonghaseo, lee
jasmine-imnida” jasmine memperkenalkan diri seraya membungkukkan badannya.
Semua mata tertuju padanya.
“jasmine, kau boleh
duduk ditempat yang kosong” Jasmine berjalan menuju sebuah meja kosong dibagian
paling belakang kelas.
‘aahh aku duduk
sendirian, dan mengapa harus ditempat paling belakang’ keluh jasmine dalam
hati.
“heii jangan duduk
disitu, duduk disebelahnya saja” ujar seorang yeoja didepannya.
“ahh iaa baiklah”
jasmine menurut saja tanpa tau apa alasannya.
“kenalkan, aku park
min young”
“a..ahh aku lee
jasmine, kau boleh memanggilku ‘mine’” jawab jasmine seraya membalas jabatan
tangan min young. Tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikannya.
--
“yaak ooh sehun,
apa kau merasa ada sesuatu yang aneh pada yeoja itu?” tanya baekhyun.
“yeoja yang mana ?”
“yeoja itu, si anak
baru!! Entah kenapa, aku seperti tidak asing dengan wajahnya.” Baekhyun
mengusap-usap dahinya, berpikir keras, mencoba mengingat-ingat.
“aahhh si anak baru
itu, mmm dia manis juga” ucap sehun sambil tersenyum ke arah jasmine.
“tak kuduga otakmu
ternyata lebih bodoh dari yang kukira ooh sehun.” Baekhyun memukul kepala sehun
dengan pulpen yang dia pegang.
“aku yakin pernah
melihat yeoja itu, tapi dimana yaa”
TIINNGG !!!!
Seperti ada lampu
diatas kepala mereka yang tiba-tiba menyala, keduanya menyadari siapa jasmine.
Mereka berdua hanya bertatap-tatapan, kemudian menyebutkan satu nama.
“YEOJA MERAH !!!”
ujar baekhyun dan sehun berbarengan. Baekhyun langsung meraih ponsel di saku
celananya, dan mencoba menelfon seseorang, Park Chayeol.
“yaakk park
chanyeol, dimana kau ? kau harus segera kembali ke sekolah atau kau akan
menyesal seumur hidupmu” tanpa mendengar jawaban dari chanyeol, baekhyun
memutus sambungan telfonnya.
--
Waktu istirahat
makan siang telah tiba, jasmine mengeluarkan kotak bekal miliknya. Dihari
pertamanya masuk sekolah sudah meminta ibunya membawakannya bekal, untuk
berjaga-jaga kalau kalau tidak ada yang mau berteman dengannya, akan sangat
menyebalkan apabila makan dikantin sekolah sendirian pikirnya.
Tapi nyatanya saat
ini semua mata siswa dikelas menuju kearahnya sambil sesekali berbisik dengan
teman sebangkunya, beberapa siswa bahkan tak segan mendatangi meja jasmine
untuk mengajaknya berkenalan, mengajaknya makan dikantin, atau untuk sekedar
mengajaknya berkeliling sekolah. Jasmine menjadi sangat populer karena wajahnya
sangat Indonesia, bermata lebar dengan double eye-lid, bulu mata yang lentik,
hidung yang mancung, dan wajah yang oval sempurna.
“haahh, mengapa
mereka melihatku seperti itu, seperti melihat alien saja” gumam jasmine yang
didengar oleh dua namja yang sekarang tengah berjalan kearah mejanya.
“tentu saja mereka
aneh melihatmu, karena kau tidak seperti orang korea dengan mata selebar itu”
baekyun tiba-tiba sudah duduk dimeja jasmine.
‘ohh god, siapa
lagi mereka?’ jasmine mulai tak nyaman berada dimejanya.
“kenalkan aku
baekhyun dan ini ooh sehun, kami adalah siswa populer disekolah ini” baekhyun
memperkenalkan diri dengan sombongnya.
“haii kakak ipar,
lama tak bertemu” perkataan ooh sehun barusan membuat jasmine kaget setengah
mati.
‘kakak ipar? Lama
tak bertemu? Apa-apaan ini? Apa mereka salah orang?’ jasmine meracau dalam
hatinya. Melihat jasmine hanya diam tak menjawab sehun melambaikan tangannya
kearah wajah jasmine, hingga jasmine tersadar dari lamunannya.
“maaf, mungkin kau
salah orang” jasmine berdiri sambil membawa bekalnya, dia berfikir mungkin
makan siang diluar kelas akan sangat bagus kali ini.
BRAAKKKK
!!!
Langkah jasmine
terhenti saat seorang namja dengan sangat cepat berlari dan menabrak pintu
kelasnya. Dengan wajahnya yang penuh keringat namja itu tersenyum kearah
jasmine.
“lama tak bertemu,
lee jasmine” Jasmine yang kaget hanya bisa melebarkan matanya dengan mulut
sedikit terbuka.
“P..Park Chanyeol?”
gumam jasmine lirih. Mendengar jasmine menyebutkan nama chanyeol, baekhyun dan
sehun juga terkaget.
Jasmine dan
Chanyeol bertatapan, mata mereka terkunci satu sama lain.
TBC
--