Minggu, 22 November 2015

RED HOT CHAPTER 3

PREVIEW
“lagipula kenapa ayah mengirimkan pengawal ayah lagi ? aku kan sudah bilang jangan suruh mereka mengawasiku lagi? Beruntung aku bertemu chanyeol sehingga aku bisa kabur dari pengawasan pengawal ayah” jasmine berlalu, meninggalkan ayah dan oppanya.

‘jadi namanya chanyeol.....’
 --


RED HOT CHAPTER 3




BRUUKKKK

Chanyeol menjatuhkan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk. Dia mulai membayangkan kejadian yang dialaminya tadi. Bagaimana jasmine menggenggam tangannya, bagaimana mereka berlari bersama, bagaimana pipi jasmine yang memerah karenanya. Hanya memikirkannya saja sudah membuat chanyeol seperti orang gila, dia bahkan senyum-senyum ke arah dinding kamarnya.

“yeoja yang lucu” chanyeol kembali tersenyum menatap dinding.

“tapi sepertinya dia bukan yeoja biasa, aku hampir lupa kalau tadi aku hampir dikalahkannya bermain game-online, hmhh menarik sekali”

Kemudian chanyeol meraih ponsel miliknya, mengetikkan sebuah nama dan menekan tombol hijau. Chanyeol hendak menelfon seseorang.

“yeoposeo”

“oohh chanyeol-ah, waeire?” seseorang diujung sana menjawab.

“biar ku tebak, kau sudah bertemu dengan yeoja merahmu ?”

“bagaimana kau bisa tau, kai ?” sambil tersenyum chanyeol menceritakan semua kejadiannya pada kai, Kim Kai. Adalah sepupu chanyeol, umur mereka hanya terpaut 2 tahun, chanyeol sudah menganggap kai seperti adiknya sendiri. Mereka juga tidak pernah bicara formal karena chanyeol melarangnya, chanyeol keberatan dipanggil hyung, membuat dirinya terdengar sangat tua.

“i know you so well chanyeol, dari suaramu saja aku sangat tau kalau kau sedang sangat bahagia, jadi sudah sampai mana berkembangannya?”

“aku sudah tau dimana rumahnya, jadi aku tak perlu menunggu keajaiban lagi jika aku ingin menemuinya haha” jawab chanyeol

“waah kau hebat chanyeol”

“aku memang hebat haha, yaa kim kai sepertinya ayah ibuku sudah pulang, nanti ku telfon lagi oke” chanyeol langsung menutup sambungan telfonnya.

--


19 Juli 2015, jam 00.00

“sengil cukkahamnida, sengil cukkahamnida saranghaeun lee jasmine, sengil cukkahamnida” jasmine terbangun mendengar ayah, ibu dan oppanya menyanyikan lagu.

“mmhhmmm” reaksinya hanya melakukan peregangan, kemudian berbalik tidur lagi.

“yaakk, lee jasmine bangunlah, kau tidur seperti orang pingsan” oppanya berusaha membangunkan jasmine dengan menggoyang-goyangkan badan jasmine.

“aku sangat mengantuk oppa, tidak bisakah pestanya ditunda sampai besok?” ujar jasmine malas.

“apa kau masih bisa mengantuk kalau tau hadiah apa yang ayah berikan?” bujuk ayahnya.

“memangnya apa yah?” mata jasmine langsung melebar, tersenyum sumringah, penasaran dengan hadiah yang akan diberikan ayahnya.

“kau jangan kaget yaa, surprise......” ayahnya memberikannya sebuah kotak.

“apa didalamnya ada kunci motor sport terbaru yang sangat aku inginkan?” tanya jasmine kecewa, dia pikir ayahnya akan memberikannya motor sport.

“buka saja, mine” lanjut ibunya. Kini semuanya hanya diam, menunggu jasmine membuka hadiahnya. Dan jasmine sangat kaget dengan hadiah yang diberikan ayahnya itu.

“apa ini ? apakah ayah ingin melihatku memakai seragam cosplay seperti ini?” jasmine hanya kebingungan dengan hadiah yang diberikan ayahnya itu.

“itu seragam sekolah, sekolah barumu” jawab ayahnya.

“mwoo ?? seragam sekolah ? apa maksut ayah?”

“yaa, mulai besok kau akan bersekolah di seoul international school” mata jasmine melotot, wajahnya tampak syok, dia mematung.

“apa yang ayah katakan? ayah bilang kita hanya liburan di seoul?”

“begini mine, ayahmu mendapatkan promosi dan mengharuskannya menetap disini” jawab ibunya dengan sangat lembut mencoba menenangkan jasmine.

“tapi sekolahku dijakarta? Teman-temanku? semua barang-barangku?” jasmine mulai memberondong ayahnya dengan pertanyaan.

“tenang sayang, aku sudah mengurus semua permindahanmu, ayah juga tidak melarang jika kau ingin pergi ke indonesia menemui teman-temanmu.”

“yaah, apa ayah kira ini sesederhana itu? Aku bahkan tidak mengatakan apapun pada teman-temanku.” nada bicara jasmine mulai meninggi.

“jasmine, mengertilah posisi ayahmu” tambah oppanya.

“but oppa, how about your business? I’ll go with you to jakarta.”

“no jasmine, aku sudah mengurus semua kepindahanku kesini, sekarang aku membuka kantorku disini karena aku pikir usahaku akan berkembang disini” mendengar oppanya bicara seperti itu membuat jasmine semakin marah.

“bahkan kau juga sudah tau kalau kita akan menetap di seoul? Ohh Jadi hanya aku yang terkejut disini?” jasmine sangat marah.

“aku tidak kan bersekolah, apalagi menetap disini, it’s really doesn’t make any sense” jasmine kembali ketempat tidurnya dan menutupi seluruh badannya dengan selimut. Menangis dibalik selimut. Terlalu banyak yang dia pikirkan, sehingga sangat sulit untuk menerima semuanya sekarang.

“biarkan jasmine sendirian , dia butuh waktu” ucap ibunya.

Dia tidak pernah menyangka kalau hari ulang tahunnya yang ke-17 merupakan hari ulang tahun terburuknya. Dia bahkan tidak pernah membayangkan akan tinggal di seoul, dia bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada dua sahabatnya.

‘mengapa ayah dan ibu tidak memberitahuku dari awal, sekarang apa yang harus aku lakukan?’ gumam jasmine. ‘haruskah aku terima saja, lagipula ini juga bukan mau ayah, kenapa aku harus marah padanya?’ , ‘tapi bagaimana aku bisa tinggal disini selamanya?’ jasmine semakin meracau seperti orang mabuk. Dia terus menangis. Menangis hingga terelap.

--


Keesokan harinya, jasmine memandang kotak berisi seragam sekolah yang diberikan ayahnya. Kemudian membuka penutup kotaknya, seragam sekolah berwarna coklat muda bertuliskan ‘Seoul International School’.

Tepat pukul 07.00 pagi, jasmine keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada seluruh anggota keluarganya. Sebelum benar-benar masuk, jasmine berhenti sebentar untuk meyakinkan diri dengan apa yang telah diputuskannya. Jasmine sedikit membetulkan rambutnya, lalu masuk ruang makan dengan membawa tas dan memakai seragam yang diberikan ayahnya semalam. Semua anggota keluarganya hanya menatapnya dengan tatapan heran.

“jangan coba-coba katakan apapun” ucap jasmine tiba-tiba memecah keheningan.

“ini makananmu, sayaang” ibunya memasak makanan kesukaannya yaitu soto ayam.

“waah sarapan mewahku, terima kasih mom” jasmine mencium pipi ibunya.

“senang kau kembali normal, mine” jasmine menginjak kaki oppa nya dengan sangat kencang membuat jonathan teriak kesakitan.

“aawwww yaakkk!!”

“kau pikir aku tipe anak yang suka membangkang? Lagi pula aku tau ini bukan kemauan ayah” ayahnya hanya tersenyum mengiyakan.

“nanti kau diantar oleh supir ayah, kalau kau sudah hafal jalannya kalo boleh berangkat sekolah sendiri.” Ujar ayahnya.

“okee, aku berangkat dulu”

“yaak nenek sihir...” panggil jonathan. Jasmine menoleh ke arah jonathan dan melihatnya melemparkan sesuatu ke arahnya. Kunci motor.

“hadiah dariku” jonathan langsung berlalu menuju kamarnya.

“apa ini ? woaahh jangan bilang ini adalah ...?” jasmine bergegas melihat keluar rumah dan benar saja, disana terparkir sebuah motor sport keluaran terbaru yang sangat diinginkannya. Jasmine hanya terperanga melihat motor barunya.

“heeii jonathan, siapa yang kau panggil ‘nenek sihir’ tadi?”

--


“apa sebenarnya yang ada dipikiran ayah? Bagaimana bisa hanya untuk mengantarku kesekolah saja dia menyiapkan sebuah limousin semewah ini”

“bukankah ini hanya akan membuatku menjadi pusat perhatian” jasmine terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

“bagaimana bila aku di bully? Bukankah disini sangat terkenal dengan bullying nya? Astaga memikirkannya saja sudah membuatku gila karena cemas.” keluarga jasmine memang kaya, tapi di jakarta keluarganya memang tinggal dirumah yang tidah terlalu mewah, itu semua karena permintaan jasmine dan jonathan, mereka tidak ingin berteman hanya untuk status sosial.

Setibanya disekolah jasmine dibuat tercengang. Sekolah barunya sangat mewah sangat berbeda dengan sekolahnya di jakarta, disini bahkan kesekolah dengan limousin adalah hal yang sangat wajar.

“sepertinya sekolah ini lebih mirip ‘mall’ daripada harus disebut sekolah! Pasti isinya hanya sekumpulan orang-orang tukang pamer” jasmine memasuki gedung sekolah, matanya seperti sedang bingung mencari-cari sesuatu. Mengandalkan insting nya jasmine berjalan kearah kiri, kemudian menemukan ruangan bertuliskan ‘Ruangan Kepala Sekolah’. Tanpa ragu jasmine langsung masuk kedalam.

“anyeong haseo, aku jasmine murid pindahan baru” jasmine memperkenalkan diri.

“ohh kau rupanya lee jasmine, anak dari harry andrea bukan ? perkenalkan namaku Park Jong Suk, senang bertemu denganmu” jasmine hanya membungkuk kan badan.

“ku dengar dari ayahmu, kau adalah anak yang sangat cerdas dan nilai non-akademikmu pun bagus?”

“terima kasih” jasmine bingung harus menjawab apa lagi.

“baiklah, selamat datang di Seoul International School, kami sangat senang menerimamu disini”

“kalau begitu, aku permisi dulu” jasmine keluar ruangan itu setelah memberi salam. Kemudian ada seorang guru yang mengantarnya ke sebuah kelas, tertulis XIA.
--


“anyeonghaseo, lee jasmine-imnida” jasmine memperkenalkan diri seraya membungkukkan badannya. Semua mata tertuju padanya.

“jasmine, kau boleh duduk ditempat yang kosong” Jasmine berjalan menuju sebuah meja kosong dibagian paling belakang kelas.

‘aahh aku duduk sendirian, dan mengapa harus ditempat paling belakang’ keluh jasmine dalam hati.

“heii jangan duduk disitu, duduk disebelahnya saja” ujar seorang yeoja didepannya.

“ahh iaa baiklah” jasmine menurut saja tanpa tau apa alasannya.

“kenalkan, aku park min young”

“a..ahh aku lee jasmine, kau boleh memanggilku ‘mine’” jawab jasmine seraya membalas jabatan tangan min young. Tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikannya.
--


“yaak ooh sehun, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh pada yeoja itu?” tanya baekhyun.

“yeoja yang mana ?”

“yeoja itu, si anak baru!! Entah kenapa, aku seperti tidak asing dengan wajahnya.” Baekhyun mengusap-usap dahinya, berpikir keras, mencoba mengingat-ingat.

“aahhh si anak baru itu, mmm dia manis juga” ucap sehun sambil tersenyum ke arah jasmine.

“tak kuduga otakmu ternyata lebih bodoh dari yang kukira ooh sehun.” Baekhyun memukul kepala sehun dengan pulpen yang dia pegang.

“aku yakin pernah melihat yeoja itu, tapi dimana yaa”

TIINNGG !!!!

Seperti ada lampu diatas kepala mereka yang tiba-tiba menyala, keduanya menyadari siapa jasmine. Mereka berdua hanya bertatap-tatapan, kemudian menyebutkan satu nama.

“YEOJA MERAH !!!” ujar baekhyun dan sehun berbarengan. Baekhyun langsung meraih ponsel di saku celananya, dan mencoba menelfon seseorang, Park Chayeol.

“yaakk park chanyeol, dimana kau ? kau harus segera kembali ke sekolah atau kau akan menyesal seumur hidupmu” tanpa mendengar jawaban dari chanyeol, baekhyun memutus sambungan telfonnya.

--


Waktu istirahat makan siang telah tiba, jasmine mengeluarkan kotak bekal miliknya. Dihari pertamanya masuk sekolah sudah meminta ibunya membawakannya bekal, untuk berjaga-jaga kalau kalau tidak ada yang mau berteman dengannya, akan sangat menyebalkan apabila makan dikantin sekolah sendirian pikirnya.

Tapi nyatanya saat ini semua mata siswa dikelas menuju kearahnya sambil sesekali berbisik dengan teman sebangkunya, beberapa siswa bahkan tak segan mendatangi meja jasmine untuk mengajaknya berkenalan, mengajaknya makan dikantin, atau untuk sekedar mengajaknya berkeliling sekolah. Jasmine menjadi sangat populer karena wajahnya sangat Indonesia, bermata lebar dengan double eye-lid, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan wajah yang oval sempurna.

“haahh, mengapa mereka melihatku seperti itu, seperti melihat alien saja” gumam jasmine yang didengar oleh dua namja yang sekarang tengah berjalan kearah mejanya.

“tentu saja mereka aneh melihatmu, karena kau tidak seperti orang korea dengan mata selebar itu” baekyun tiba-tiba sudah duduk dimeja jasmine.

‘ohh god, siapa lagi mereka?’ jasmine mulai tak nyaman berada dimejanya.

“kenalkan aku baekhyun dan ini ooh sehun, kami adalah siswa populer disekolah ini” baekhyun memperkenalkan diri dengan sombongnya.

“haii kakak ipar, lama tak bertemu” perkataan ooh sehun barusan membuat jasmine kaget setengah mati.

‘kakak ipar? Lama tak bertemu? Apa-apaan ini? Apa mereka salah orang?’ jasmine meracau dalam hatinya. Melihat jasmine hanya diam tak menjawab sehun melambaikan tangannya kearah wajah jasmine, hingga jasmine tersadar dari lamunannya.

“maaf, mungkin kau salah orang” jasmine berdiri sambil membawa bekalnya, dia berfikir mungkin makan siang diluar kelas akan sangat bagus kali ini.
BRAAKKKK !!!

Langkah jasmine terhenti saat seorang namja dengan sangat cepat berlari dan menabrak pintu kelasnya. Dengan wajahnya yang penuh keringat namja itu tersenyum kearah jasmine.

“lama tak bertemu, lee jasmine” Jasmine yang kaget hanya bisa melebarkan matanya dengan mulut sedikit terbuka.

“P..Park Chanyeol?” gumam jasmine lirih. Mendengar jasmine menyebutkan nama chanyeol, baekhyun dan sehun juga terkaget.

Jasmine dan Chanyeol bertatapan, mata mereka terkunci satu sama lain.



TBC

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar