Minggu, 22 November 2015

RED HOT CHAPTER 3

PREVIEW
“lagipula kenapa ayah mengirimkan pengawal ayah lagi ? aku kan sudah bilang jangan suruh mereka mengawasiku lagi? Beruntung aku bertemu chanyeol sehingga aku bisa kabur dari pengawasan pengawal ayah” jasmine berlalu, meninggalkan ayah dan oppanya.

‘jadi namanya chanyeol.....’
 --


RED HOT CHAPTER 3




BRUUKKKK

Chanyeol menjatuhkan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk. Dia mulai membayangkan kejadian yang dialaminya tadi. Bagaimana jasmine menggenggam tangannya, bagaimana mereka berlari bersama, bagaimana pipi jasmine yang memerah karenanya. Hanya memikirkannya saja sudah membuat chanyeol seperti orang gila, dia bahkan senyum-senyum ke arah dinding kamarnya.

“yeoja yang lucu” chanyeol kembali tersenyum menatap dinding.

“tapi sepertinya dia bukan yeoja biasa, aku hampir lupa kalau tadi aku hampir dikalahkannya bermain game-online, hmhh menarik sekali”

Kemudian chanyeol meraih ponsel miliknya, mengetikkan sebuah nama dan menekan tombol hijau. Chanyeol hendak menelfon seseorang.

“yeoposeo”

“oohh chanyeol-ah, waeire?” seseorang diujung sana menjawab.

“biar ku tebak, kau sudah bertemu dengan yeoja merahmu ?”

“bagaimana kau bisa tau, kai ?” sambil tersenyum chanyeol menceritakan semua kejadiannya pada kai, Kim Kai. Adalah sepupu chanyeol, umur mereka hanya terpaut 2 tahun, chanyeol sudah menganggap kai seperti adiknya sendiri. Mereka juga tidak pernah bicara formal karena chanyeol melarangnya, chanyeol keberatan dipanggil hyung, membuat dirinya terdengar sangat tua.

“i know you so well chanyeol, dari suaramu saja aku sangat tau kalau kau sedang sangat bahagia, jadi sudah sampai mana berkembangannya?”

“aku sudah tau dimana rumahnya, jadi aku tak perlu menunggu keajaiban lagi jika aku ingin menemuinya haha” jawab chanyeol

“waah kau hebat chanyeol”

“aku memang hebat haha, yaa kim kai sepertinya ayah ibuku sudah pulang, nanti ku telfon lagi oke” chanyeol langsung menutup sambungan telfonnya.

--


19 Juli 2015, jam 00.00

“sengil cukkahamnida, sengil cukkahamnida saranghaeun lee jasmine, sengil cukkahamnida” jasmine terbangun mendengar ayah, ibu dan oppanya menyanyikan lagu.

“mmhhmmm” reaksinya hanya melakukan peregangan, kemudian berbalik tidur lagi.

“yaakk, lee jasmine bangunlah, kau tidur seperti orang pingsan” oppanya berusaha membangunkan jasmine dengan menggoyang-goyangkan badan jasmine.

“aku sangat mengantuk oppa, tidak bisakah pestanya ditunda sampai besok?” ujar jasmine malas.

“apa kau masih bisa mengantuk kalau tau hadiah apa yang ayah berikan?” bujuk ayahnya.

“memangnya apa yah?” mata jasmine langsung melebar, tersenyum sumringah, penasaran dengan hadiah yang akan diberikan ayahnya.

“kau jangan kaget yaa, surprise......” ayahnya memberikannya sebuah kotak.

“apa didalamnya ada kunci motor sport terbaru yang sangat aku inginkan?” tanya jasmine kecewa, dia pikir ayahnya akan memberikannya motor sport.

“buka saja, mine” lanjut ibunya. Kini semuanya hanya diam, menunggu jasmine membuka hadiahnya. Dan jasmine sangat kaget dengan hadiah yang diberikan ayahnya itu.

“apa ini ? apakah ayah ingin melihatku memakai seragam cosplay seperti ini?” jasmine hanya kebingungan dengan hadiah yang diberikan ayahnya itu.

“itu seragam sekolah, sekolah barumu” jawab ayahnya.

“mwoo ?? seragam sekolah ? apa maksut ayah?”

“yaa, mulai besok kau akan bersekolah di seoul international school” mata jasmine melotot, wajahnya tampak syok, dia mematung.

“apa yang ayah katakan? ayah bilang kita hanya liburan di seoul?”

“begini mine, ayahmu mendapatkan promosi dan mengharuskannya menetap disini” jawab ibunya dengan sangat lembut mencoba menenangkan jasmine.

“tapi sekolahku dijakarta? Teman-temanku? semua barang-barangku?” jasmine mulai memberondong ayahnya dengan pertanyaan.

“tenang sayang, aku sudah mengurus semua permindahanmu, ayah juga tidak melarang jika kau ingin pergi ke indonesia menemui teman-temanmu.”

“yaah, apa ayah kira ini sesederhana itu? Aku bahkan tidak mengatakan apapun pada teman-temanku.” nada bicara jasmine mulai meninggi.

“jasmine, mengertilah posisi ayahmu” tambah oppanya.

“but oppa, how about your business? I’ll go with you to jakarta.”

“no jasmine, aku sudah mengurus semua kepindahanku kesini, sekarang aku membuka kantorku disini karena aku pikir usahaku akan berkembang disini” mendengar oppanya bicara seperti itu membuat jasmine semakin marah.

“bahkan kau juga sudah tau kalau kita akan menetap di seoul? Ohh Jadi hanya aku yang terkejut disini?” jasmine sangat marah.

“aku tidak kan bersekolah, apalagi menetap disini, it’s really doesn’t make any sense” jasmine kembali ketempat tidurnya dan menutupi seluruh badannya dengan selimut. Menangis dibalik selimut. Terlalu banyak yang dia pikirkan, sehingga sangat sulit untuk menerima semuanya sekarang.

“biarkan jasmine sendirian , dia butuh waktu” ucap ibunya.

Dia tidak pernah menyangka kalau hari ulang tahunnya yang ke-17 merupakan hari ulang tahun terburuknya. Dia bahkan tidak pernah membayangkan akan tinggal di seoul, dia bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada dua sahabatnya.

‘mengapa ayah dan ibu tidak memberitahuku dari awal, sekarang apa yang harus aku lakukan?’ gumam jasmine. ‘haruskah aku terima saja, lagipula ini juga bukan mau ayah, kenapa aku harus marah padanya?’ , ‘tapi bagaimana aku bisa tinggal disini selamanya?’ jasmine semakin meracau seperti orang mabuk. Dia terus menangis. Menangis hingga terelap.

--


Keesokan harinya, jasmine memandang kotak berisi seragam sekolah yang diberikan ayahnya. Kemudian membuka penutup kotaknya, seragam sekolah berwarna coklat muda bertuliskan ‘Seoul International School’.

Tepat pukul 07.00 pagi, jasmine keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada seluruh anggota keluarganya. Sebelum benar-benar masuk, jasmine berhenti sebentar untuk meyakinkan diri dengan apa yang telah diputuskannya. Jasmine sedikit membetulkan rambutnya, lalu masuk ruang makan dengan membawa tas dan memakai seragam yang diberikan ayahnya semalam. Semua anggota keluarganya hanya menatapnya dengan tatapan heran.

“jangan coba-coba katakan apapun” ucap jasmine tiba-tiba memecah keheningan.

“ini makananmu, sayaang” ibunya memasak makanan kesukaannya yaitu soto ayam.

“waah sarapan mewahku, terima kasih mom” jasmine mencium pipi ibunya.

“senang kau kembali normal, mine” jasmine menginjak kaki oppa nya dengan sangat kencang membuat jonathan teriak kesakitan.

“aawwww yaakkk!!”

“kau pikir aku tipe anak yang suka membangkang? Lagi pula aku tau ini bukan kemauan ayah” ayahnya hanya tersenyum mengiyakan.

“nanti kau diantar oleh supir ayah, kalau kau sudah hafal jalannya kalo boleh berangkat sekolah sendiri.” Ujar ayahnya.

“okee, aku berangkat dulu”

“yaak nenek sihir...” panggil jonathan. Jasmine menoleh ke arah jonathan dan melihatnya melemparkan sesuatu ke arahnya. Kunci motor.

“hadiah dariku” jonathan langsung berlalu menuju kamarnya.

“apa ini ? woaahh jangan bilang ini adalah ...?” jasmine bergegas melihat keluar rumah dan benar saja, disana terparkir sebuah motor sport keluaran terbaru yang sangat diinginkannya. Jasmine hanya terperanga melihat motor barunya.

“heeii jonathan, siapa yang kau panggil ‘nenek sihir’ tadi?”

--


“apa sebenarnya yang ada dipikiran ayah? Bagaimana bisa hanya untuk mengantarku kesekolah saja dia menyiapkan sebuah limousin semewah ini”

“bukankah ini hanya akan membuatku menjadi pusat perhatian” jasmine terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

“bagaimana bila aku di bully? Bukankah disini sangat terkenal dengan bullying nya? Astaga memikirkannya saja sudah membuatku gila karena cemas.” keluarga jasmine memang kaya, tapi di jakarta keluarganya memang tinggal dirumah yang tidah terlalu mewah, itu semua karena permintaan jasmine dan jonathan, mereka tidak ingin berteman hanya untuk status sosial.

Setibanya disekolah jasmine dibuat tercengang. Sekolah barunya sangat mewah sangat berbeda dengan sekolahnya di jakarta, disini bahkan kesekolah dengan limousin adalah hal yang sangat wajar.

“sepertinya sekolah ini lebih mirip ‘mall’ daripada harus disebut sekolah! Pasti isinya hanya sekumpulan orang-orang tukang pamer” jasmine memasuki gedung sekolah, matanya seperti sedang bingung mencari-cari sesuatu. Mengandalkan insting nya jasmine berjalan kearah kiri, kemudian menemukan ruangan bertuliskan ‘Ruangan Kepala Sekolah’. Tanpa ragu jasmine langsung masuk kedalam.

“anyeong haseo, aku jasmine murid pindahan baru” jasmine memperkenalkan diri.

“ohh kau rupanya lee jasmine, anak dari harry andrea bukan ? perkenalkan namaku Park Jong Suk, senang bertemu denganmu” jasmine hanya membungkuk kan badan.

“ku dengar dari ayahmu, kau adalah anak yang sangat cerdas dan nilai non-akademikmu pun bagus?”

“terima kasih” jasmine bingung harus menjawab apa lagi.

“baiklah, selamat datang di Seoul International School, kami sangat senang menerimamu disini”

“kalau begitu, aku permisi dulu” jasmine keluar ruangan itu setelah memberi salam. Kemudian ada seorang guru yang mengantarnya ke sebuah kelas, tertulis XIA.
--


“anyeonghaseo, lee jasmine-imnida” jasmine memperkenalkan diri seraya membungkukkan badannya. Semua mata tertuju padanya.

“jasmine, kau boleh duduk ditempat yang kosong” Jasmine berjalan menuju sebuah meja kosong dibagian paling belakang kelas.

‘aahh aku duduk sendirian, dan mengapa harus ditempat paling belakang’ keluh jasmine dalam hati.

“heii jangan duduk disitu, duduk disebelahnya saja” ujar seorang yeoja didepannya.

“ahh iaa baiklah” jasmine menurut saja tanpa tau apa alasannya.

“kenalkan, aku park min young”

“a..ahh aku lee jasmine, kau boleh memanggilku ‘mine’” jawab jasmine seraya membalas jabatan tangan min young. Tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikannya.
--


“yaak ooh sehun, apa kau merasa ada sesuatu yang aneh pada yeoja itu?” tanya baekhyun.

“yeoja yang mana ?”

“yeoja itu, si anak baru!! Entah kenapa, aku seperti tidak asing dengan wajahnya.” Baekhyun mengusap-usap dahinya, berpikir keras, mencoba mengingat-ingat.

“aahhh si anak baru itu, mmm dia manis juga” ucap sehun sambil tersenyum ke arah jasmine.

“tak kuduga otakmu ternyata lebih bodoh dari yang kukira ooh sehun.” Baekhyun memukul kepala sehun dengan pulpen yang dia pegang.

“aku yakin pernah melihat yeoja itu, tapi dimana yaa”

TIINNGG !!!!

Seperti ada lampu diatas kepala mereka yang tiba-tiba menyala, keduanya menyadari siapa jasmine. Mereka berdua hanya bertatap-tatapan, kemudian menyebutkan satu nama.

“YEOJA MERAH !!!” ujar baekhyun dan sehun berbarengan. Baekhyun langsung meraih ponsel di saku celananya, dan mencoba menelfon seseorang, Park Chayeol.

“yaakk park chanyeol, dimana kau ? kau harus segera kembali ke sekolah atau kau akan menyesal seumur hidupmu” tanpa mendengar jawaban dari chanyeol, baekhyun memutus sambungan telfonnya.

--


Waktu istirahat makan siang telah tiba, jasmine mengeluarkan kotak bekal miliknya. Dihari pertamanya masuk sekolah sudah meminta ibunya membawakannya bekal, untuk berjaga-jaga kalau kalau tidak ada yang mau berteman dengannya, akan sangat menyebalkan apabila makan dikantin sekolah sendirian pikirnya.

Tapi nyatanya saat ini semua mata siswa dikelas menuju kearahnya sambil sesekali berbisik dengan teman sebangkunya, beberapa siswa bahkan tak segan mendatangi meja jasmine untuk mengajaknya berkenalan, mengajaknya makan dikantin, atau untuk sekedar mengajaknya berkeliling sekolah. Jasmine menjadi sangat populer karena wajahnya sangat Indonesia, bermata lebar dengan double eye-lid, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan wajah yang oval sempurna.

“haahh, mengapa mereka melihatku seperti itu, seperti melihat alien saja” gumam jasmine yang didengar oleh dua namja yang sekarang tengah berjalan kearah mejanya.

“tentu saja mereka aneh melihatmu, karena kau tidak seperti orang korea dengan mata selebar itu” baekyun tiba-tiba sudah duduk dimeja jasmine.

‘ohh god, siapa lagi mereka?’ jasmine mulai tak nyaman berada dimejanya.

“kenalkan aku baekhyun dan ini ooh sehun, kami adalah siswa populer disekolah ini” baekhyun memperkenalkan diri dengan sombongnya.

“haii kakak ipar, lama tak bertemu” perkataan ooh sehun barusan membuat jasmine kaget setengah mati.

‘kakak ipar? Lama tak bertemu? Apa-apaan ini? Apa mereka salah orang?’ jasmine meracau dalam hatinya. Melihat jasmine hanya diam tak menjawab sehun melambaikan tangannya kearah wajah jasmine, hingga jasmine tersadar dari lamunannya.

“maaf, mungkin kau salah orang” jasmine berdiri sambil membawa bekalnya, dia berfikir mungkin makan siang diluar kelas akan sangat bagus kali ini.
BRAAKKKK !!!

Langkah jasmine terhenti saat seorang namja dengan sangat cepat berlari dan menabrak pintu kelasnya. Dengan wajahnya yang penuh keringat namja itu tersenyum kearah jasmine.

“lama tak bertemu, lee jasmine” Jasmine yang kaget hanya bisa melebarkan matanya dengan mulut sedikit terbuka.

“P..Park Chanyeol?” gumam jasmine lirih. Mendengar jasmine menyebutkan nama chanyeol, baekhyun dan sehun juga terkaget.

Jasmine dan Chanyeol bertatapan, mata mereka terkunci satu sama lain.



TBC

--

RED HOT CHAPTER 2


PREVIEW
Ketiga pemuda itu hanya diam. ‘apa mereka tuli atau gila?’ tanyanya dalam hati sambil berlalu, menuju kasir, kemudian menghilang keluar minimarket.
“kalian lihat itu? Kalian berhutang banyak padaku” chanyeol bicara dengan wajah masih heran terpaku dengan apa yang dialaminya barusan.
--

RED HOT CHAP 2



Hari ini pun chanyol masih termenung, menunggu sambil menyeruput ramennya disebuah minimarket. Yaa, minimarket favoritnya, tempat dia dan gadis merah itu bertemu.

“Apa yang sebenarnya kulakukan disini, seperti orang bodoh saja?” gumam chanyeol

“Jodoh apanya huuhh?” dengan kecewa chanyeol meninggakan minimarket itu, wajar saja dia kecewa karena sudah seminggu ini dia menunggu gadis merah itu tapi nihil.
--


“Ayah, hari ini aku ingin jalan-jalan, tapi tolong jangan kau suruh pengawalmu mengikutiku lagi” protes jasmine karena selalu dianggap anak-anak oleh ayahnya.

“Aku hanya ingin kau terlindungi jasmine sayang” ayahnya mencium kening jasmine sambil tersenyum.

“tapi ayah, aku bukan anak kecil lagi kan, di Jakarta pun aku sering pergi sendirian, ayah jangan meremehkan ku yaa, apa ayah lupa siapa aku ..”

“ayah tau, aku kan anak ayah yang paling manis bukan ?” ujar ayahnya merayu jasmine yang sedang kesal. Jasmine pergi kekamar dan mengambil sesuatu berwarna emas.

“ohh come on ayah, i have a lot of medals in my room, remember?” sambil menunjukkan salah satu medali emasnya. Yaa, jasmine adalah atlit bela diri. Sebenarnya dia sangat pandai dalam hal apapun, baik dalam hal akademik maupun non-akademik. Karena sifat ambisiusnya yang tidak pernah ingin menjadi nomor 2, menjadikannya sangat kompetitif.

“Tidak bisakah kalian bertengkar ditempat lain? Makan saja sarapan kalian” Ibu jasmine menyela dengan ketusnya. Jasmine dan ayahnya bertatapan selama 2 detik, kemudian mereka bertiga tertawa bersama.

“hahhaa mom kau tak cocok menjadi antagonis” tawa jasmine disertai anggukan ayahnya setuju.

“By the way, ayah sudah menyiapkan sesuatu untuk hari ulang tahun ke-17 mu jasmine, sesuatu yang akan membuat kau terkejut” ucap ayahnya.

“Apa itu ? tanya jasmine penasaran.

“......”
--


Setelah pelajaran selesai, chanyeol menatap tajam kedua sahabatnya, baekhyun dan ooh sehun

“Apa ? kenapa ?” tanya baekhyun curiga

“ohh tidak tidak tidak, ke minimarket itu lagi? Tidak tidak tidak” lanjut baekhyun.

“yaaak park chanyeol, apa sebenarnya yang ada dikepalamu” sehun menimpali.

“sudah seminggu ini kau seperti orang gila, kau bahkan berhenti memukuli orang” baekhyun heran.

“Aku hanya ingin membuktikan, apakah yang dikatakan peramal itu benar, itu saja!” chanyeol mulai melakukan pembelaan.

“jangan bilang kau tertarik dengan gadis itu huuh” mendengar pertanyaan sehun, chanyeol hanya diam.

‘apa benar aku tertarik dengan gadis itu’ gumamnya dalam hati.

Sedikit kecewa dengan sikap kedua sahabatnya, chanyeol akhirnya mampir ke sebuah tempat game online.

‘untuk apa aku memikirkan gadis itu huh, lebih baik kita bersenang-senang’ gumam chanyeol dalam hati

‘tunggu !! apa aku bilang aku memikirkan gadis itu? Ohh, sepertinya aku memang benar sudah gila’ chanyeol mencoba menyanggah perasaannya sendiri. Dia memang tertarik dengan gadis itu.

Seperti biasa, ketika masuk tempat itu semua mata tertuju pada chanyeol. Tidak heran karena chanyeol sangat terkenal dikalangan remaja di seoul karena kaya dan sangat berandalan. Tapi sudah seminggu ini dia memang seperti orang gila, tidak melakukan kegiatan berandalannya.

“ehh itu chanyeol, lihat dia kenapa lesu seperti itu, dia bahkan tidak memukuli orang lagi, apakah dia sudah berubah” tanya seseorang kepada temannya.

“bodoh, apabila suaramu terdengar olehnya, habislah kau” mereka berdua langsung menghentikan pembicaraan dan melanjutkan bermain.

‘apa-apaan sih mereka berisik sekali, ini tempat game online bodoh, kau harus berkonsentrasi!’ ujar seorang wanita yang sedaritadi sedang asik bermain di pojok.

Mendengar hal itu, chanyeol hanya diam. Dia mulai menyalakan komputernya dan mulai bermain. Salah satu alasan chanyeol terkenal dikalangan remaja juga karena keterampilan bermain game online nya. Dia bahkan belum pernah terkalahkan dengan siapapun.

Dalam permainannya, biasanya chanyeol tidak pernah bertemu dengan musuh yang berarti tapi kali ini berbeda.

“siapa orang ini, bisa-bisanya dia menghalangiku” gumam chanyeol kesal

“apaaaa??? Strategiku bisa dipatahkan olehnya”

“Sial siapa orang ini, dia bahkan bisa menahan serangan ku” chanyeol mulai mengumpat tidak keruan.

“rasakan ini bodoh!!” sambil tersenyum licik pada komputer chanyeol merasakan ada yang bergerak dibawah kakinya.

“kenapa dia diam? Apa-apaan ini” ujar chanyeol kesal karena musuhnya disebelah sana tidak merespon serangannya. Chanyeol mulai merasakan ada yang memegang-megang kakinya. Sepertinya telah habis kesabarannya karena telah dikalahkan dalam game, lalu melihat dikakinya ada seseorang yang bersimpuh.

“SIAPA KAU ?!!!” teriak chanyeol, tangannya mengepal ingin mendaratkan bogem mentah kearah orang itu.

“sssttttttt jangan berisik, aku Jasmine” ujar wanita itu dengan telunjuk diposisikan kemulutnya.
--


Seorang gadis, seorang gadis dengan mata lebar yang indah, rambut hitam panjang, hidung mancung dan pipi yang agak tembem. ‘Gadis ini tidak salah lagi, Ini gadis merah yang aku cari’ gumam chanyeol dalam hati. Chanyeol hanya diam menatap gadis ini selama beberapa detik. ‘sungguh gadis yang cantik’.

Lamunannya buyar saat jasmine menarik tangannya, sehingga mereka sama-sama berjongkok.

“hey, bisakah kau lihat keatas, apakah ada pria berjas hitam menuju kesini?” chanyeol yang sudah sadar dari lamunannya segera melihat sekitar.

“mereka sepertinya menuju lantai 2, memangnya mereka siapa?” mendengar hal itu jasmine bergegas meninggalkan tempat itu. Tapi tangan chanyeol menahannya.

“mau kemana kau ?” teriak chanyeol membuat semua mata tertuju padanya, begitu pula dengan sekelompok pria berjas hitam itu.

“Oh god, mereka melihatku” tanpa pikir panjang jasmine langsung menarik tangan chanyeol bersamanya.

Mereka berdua mulai berlari meninggalkan tempat itu, berbelok-belok dari satu gang ke gang lain masih dengan tangan yang bergandengan. Dari jauh mereka melihat pria berjas hitam tersebut masih mengejar mereka, dan jasmine mulai kebingungan harus kemana lagi dia berlari. Melihat hal tersebut chanyeol mengambil alih kemudi, dia menarik tangan jasmine lebih erat dan menunjukan jalan ke sebuah tempat yang aman.

Dengan nafas tersengal mereka berhenti disebuah minimarket, chanyeol memakaikan jaket bertudung yang dibawanya pada jasmine, lalu berlari menyiapkan dua buah ramen. Jasmine hanya melotot bingung.

“Dengan begini mereka hanya akan mengira kita pasangan miskin yang sedang makan malam” ujar chanyeol dengan percaya diri.

“beraktinglah dengan baik” tambah chanyeol

Jasmine hanya mengangguk, menuruti apa yang dikatakan chanyeol. Mereka mulai memakan ramen mereka ketika para pria berjas hitam tersebut lewat didepan minimarket mencari-cari sosok jasmine tiba-tiba kedua tangan chanyeol meraih wajah jasmine, mendekatkan wajahnya ke wajah jasmine. Berakting seperti sepasang kekasih yang tengah berciuman.

Wajah mereka sangat dekat, dan bibir mereka hanya berjarak satu senti saja. Chanyeol menatap jasmine lekat-lekat, melihat setiap sudut wajah jasmine sambil tersenyum, matanya, bibir mungil dan pipi dengan semburat pink, ‘sungguh gadis yang cantik’ gumam chanyeol dalam hati.

Mata jasmine melebar, bibirnya terkatup diam membeku, pipinya mulai keluar semburat merah. Belum pernah ada pemuda yang melakukan ini padanya, menatapnya sedekat ini. Jantungnya berdegup kencang.

Setelah beberapa menit jasmine terpenjara dalam situasi yang aneh itu, akhirnya para pria berjas hitam tersebut pergi dari minimarket itu.

“a..a..yaa waeireyeo?” jasmine langsung melepaskan tangan chanyeol yang berada diwajahnya.

“apaa? Aku hanya membantumu lepas dari pria-pria itu” Chanyeol hanya tersenyum, memandang gadis itu sadar kalau pipinya mulai memerah.

“sebenarnya siapa mereka ?” tanya chanyeol memecah keheningan.

“a..aahh mereka, hanya suruhan ayahku” jawab jasmine gugup, dia menghindari tatapan chanyeol.

Tapi karena dia merasa sangat kelaparan setelah berjam-jam bermain game, Jasmine memutuskan untuk menghabiskan ramennya, tapi rambut poni panjangnya membuatnya sedikit kesulitan saat ingin menyeruput ramennya, dia harus memegang poninya terus.

Melihat hal tersebut, chanyeol hanya tersenyum lalu bergegas mencari-cari suatu benda dilorong minimarket itu, sampai akhirnya dia menemukannya dan kembali duduk disebelah jasmine. Satu tangan chanyeol merengkuh pipi jasmine, dan memakaikan jepit rambut diponi jasmine. Mata jasmine yang lebar semakin melebar dengan sikap chanyeol.

“pakailah” ujar chanyeol sambil tersenyum, membuat pipi jasmine kembali memerah.

“heii, sepertinya kita belum berkenalan dengan baik kan? aku Chanyeol .. Park Chanyeol.”

“aku Jasmine, Lee Jasmine” jasmine segera menghabiskan ramennya.

“te..terima kasih atas makanannya” jasmine langsung berdiri dengan gugup dan bergegas pergi tapi lagi-lagi chanyeol menarik tangannya.

“a..aahh aku lupa, terima kasih atas bantuanmu, aku sangat tertolong, tapi sekarang aku harus pulang” jawab jasmine sambil melepas pegangan tangan chanyeol, kemudian menghilang dibalik pintu.

“astaga, mengapa dia sangan lucu” saat chanyeol masih tersenyum-senyum dengan apa yang terjdi tadi, dia melihat gadis itu kembali kehadapannya.

“aah itu, sejujurnya aku tidak tau ini dimana, aku tidak tau jalan pulang” ujar jasmine sambil menggaruk lehernya yang sebenarnya tidak gatal.

‘malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang, jasmine......’

--


15 Juli 2015, Jam 21.00

“Aku pulaaaannggg ... aaakkkkk” jasmine teriak karena kaget tiba-tiba ayah dan oppa nya, jonathan sudah menunggu dibalik pintu dan menatapnya dengan death-glare nya.

“mengapa kalian mengagetkanku” protes jasmine. Ayah dan oppa nya bergeming tetap pada posisi dan tatapan mematikannya.

“a..a..aahh emm baiklah, aku minta maaf, aku hanya bermain game-online sa...” belum sempat jasmine bicara, ayahnya memotongnya.

“siapa dia?” tanya ayah jasmine

“d..dia? apa maksut ayah?” jasmine menjawabnya dengan gugup.

“laki-laki yang menggandeng tanganmu, berlari menghindari pengawal ayah. Siapa dia?” tatapan ayahnya semakin menghakimi.

“a..ahh dia, d..dia hanya pemuda yang baru ku kenal”

“apaa? kau bahkan baru mengenalnya? Berani-beraninya dia memegang tanganmu, biar kuhajar dia besok!! Apa dia juga yang mengantarmu pulang ? bersekolah dimana dia?” sungguh pertanyaan yang bertubi-tubi membuat jasmine bingung.

“iaa oppa, dia yang mengantarku pulang”

“lagipula kenapa ayah mengirimkan pengawal ayah lagi ? aku kan sudah bilang jangan suruh mereka mengawasiku lagi? Beruntung aku bertemu chanyeol sehingga aku bisa kabur dari pengawasan pengawal ayah” jasmine berlalu, meninggalkan ayah dan oppanya.

‘jadi namanya chanyeol.....’


TBC
--

Rabu, 09 September 2015

RED HOT CHAP 1 (EXO FAN FICTION)

Title : "RED HOT"
Cast : Park Chanyeol , Jasmine Lee (OC) , Do KyungSoo
Genre : Romance , School-life
Rating : PG-17
Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka, hasil imajinasi penulis. Apabila terjadi kesamaan tokoh dan lokasi, mungkin kita jodoh hahaa.



-RED HOT-

Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest - Unknown


Jakarta, Juli 2015

“Whaatt ?? vacation ?? in seoul ?? a month ??” teriak Jasmine tidak percaya pada apa yang dikatakan ayahnya bahwa mereka akan pergi berlibur ke korea selama sebulan.

“Tentu saja , memang apa salahnya berlibur ke seoul ?” jawab ayahnya mantap.

“Stop joking around ayah , sebentar lagi hari ulang tahunku bagaimana aku bisa merayakan hari spesialku dengan teman-temanku huuhh ?” dengan tatapan mulai memelas jasmine melakukan aegyo nya

“kau kan bisa merayakan hari spesialmu dengan kami, keluargamu ? apalagi seoul itu sangat indah, apa kau tidak ingin merayakan hari ulang tahunmu dengan suasana yang berbeda ?” ayah-nya mulai mengiming-imingi jasmine dengan segudang cerita keindahan seoul.

“tapi ayaahhh ...”kembali jasmine memasang wajah aegyo nya
.
“tidak ada tapi, kemasi saja barang-barangmu karena kita akan berangkat besok pagi” potong appa nya. Ibunya yang sedaritadi mendengar percakan antaran suami dan anaknya hanya bisa tersenyum.

“Sudahlah mine, tidak ada salahnya kau cari suasana baru, ayo mom bantu mengemasi barang-barangmu” Dengan tampang lesu dan bibir mengerucut karena serangan aegyo-nya gagal total, jasmine masuk kekamarnya bersama ibunya.

“but mom, where is jonathan ?” tanya jasmine lesu

“....”


Jasmine, nama lengkapnya adalah Jasmine Lee. Jasmine adalah blasteran indonesia-korea. Ayah jasmine, Harry Andrea adalah seorang pejabat tinggi neraga indonesia yang dulu pernah bekerja untuk kedutaan besar Indonesia di Korea, sedangkan ibunya, Lee Minjung adalah orang korea asli dan kemudian menjadi warga negara indonesia setelah menikah dengan ayah jasmine.

Di rumah mereka terbiasa menggunakan 3 bahasa, yaitu bahasa indonesia, korea, inggris. Hal tersebut tidak membuatnya pusing sama sekali, justru mereka menikmatinya. Kadang ibunya mengomel dalam bahasa korea, kemudian ayahnya bercerita menggunakan bahasa inggris dan jasmine merengek kepada ayahnya menggunakan bahasa indonesia. Yah begitulah.

--

Seoul, Juli 2015

“Yaaaakkk Park Chanyeol, kau membuat onar lagi disekolah ?!! cepat bersihkan seluruh toilet yang ada digedung ini, kau mengerti” teriak seorang guru pada pemuda tinggi itu karena lagi-lagi dia berkelahi disekolah.

kemudian chanyeol malah mengemasi barang-barangnya dan lebih memilih pergi dari kelas.

“mau kemana kau park chanyeol ??” teriak gurunya semakin marah, tapi chanyeol pergi begitu saja.

Park Chanyeol adalah pria yang sempurna, tampan, kaya, dan nilai akademiknya tidak terlalu buruk. Hanya saja sifatnya yang sangat berandalan dan sulit dikendalikan. Dia bisa dibilang sangat disegani disekolah karena sifatnya yang tidak takut pada siapapun, kecuali kedua orangtuanya.

“Dunia macam apa ini, membosankan sekali” ujar chanyeol kesal dan memutuskan untuk berjalan-jalan di persimpangan gangnam. Saat sedang asik memakan tteokboki kesukaannya, tiba-tiba seseorang memanggilnya.

“hey nak, bolehkan aku meramalmu” ternyata seorang ajjuma paruh baya menggunakan pakaian dan riasan yang aneh.

“ahh tidak terima kasih bibi, aku tidak percaya ramalan seperti itu” tolak chanyeol sambil berlalu.

“kau akan menemui jodohmu besok” tiba-tiba peramal tersebut berteriak, chanyeol menoleh dan langsung berbalik ke arah peramal tersebut.

“apa yang bibi katakan itu benar ?” tanya chanyeol dengan penasaran. Maklum chanyeol bukan tipe orang yang tertarik dengan hal-hal seperti itu. Tapi entah kenapa saat peramal itu mengatakan tentang jodoh membuatnya sangat penasaran.

“tentu saja!! Kau akan bertemu dengan seorang gadis serba merah, itulah jodohmu” lanjut peramal itu dengan sangat yakin. ‘gadis merah’ pikir chanyeol dalam hati. Setelah bangun dari lamunan singkatnya chanyeol melihat sekitar dan peramal itu sudah menghilang.

“kemana perginya bibi peramal itu?” chanyeol bingung.

--

Keesokan harinya, setibanya di bandara incheon jasmine langsung menelfon temannya yang ada di indonesia, Sarah. Sementara ayah dan ibunya tengah sibuk mencari seseorang, matanya menyusuri tiap sudut bandara dengan seksama.

“aku sudah tiba di seoul, sungguh melelahkan” ujarnya pada sarah di telfon.

“waaahhh, mengenangkan sekali sepertinya bisa berlibur disana, bagaimana seoul ? apakah sangat cantik seperti yang ada dalam drama korea ? apakah banyak pria tampan disana?”

“yaaakk sarah-ssi, tak bisakah kau menanyakan keadaanku dulu” protes jasmine

“hahaa kau mulai menggunakan aksen koreamu mine, sangat aneh” suara tawa sarah menggelegar.
“bukankah aku memang sedang berada di korea?” balas jasmine ketus

“bersenang-senanglah disana, tidak usah memikirkanku disini aku baik-baik saja” sambil tertawa jasmine membetulkan tali sepatunya.

percaya diri sekali kau, sudah dulu yaa kelihatannya jonathan sudah datang, bye sarah~” langsung menutup telfonnya saat ada seseorang yang mengacak-acak rambutnya.

“yaaakk apa yang kau lakukan?” protes jasmine

“aku hanya merindukanmu, itu saja. Hey apa ini, kenapa kau sangat membara hari ini? Membuatku ingin menyerudukmu” tawa jonathan sambil mencubit pipi gadis itu. Sementara jasmine hanya menatapnya dengan tatapan death-glare nya.

--

Jasmine tiba disebuah rumah yang cukup besar, ‘kenapa untuk liburan saja, ayah menyiapkan rumah sebesar ini’ tanya jasmine dalam hati.

“selamat datang, ini adalah rumah dinas ayah, cukup besar bukan?” ujar ayahnya dengan bangga

‘ohh hanya rumah dinas’ pikir jasmine. Setelah mengeluarkan seluruh barang-barangnya dari koper ternyata dia melupakan sesuatu yang sangat penting.

“mom aku keluar dulu, ada sesuatu yang aku lupakan” teriak jasmine pda ibunya sambil berlari keluar.

“mau kemana kau, mine ?” tanya ibunya.

“minimarket” jawab jasmine cepat, kemudian menghilang dibalik pintu.

‘bagaimana bisa aku melupakannya disaat seperti ini, bodoh sekali’ pikirnya dalam hati

Sementara itu park chanyeol bersama dua temannya byun baekhyun dan ooh sehun, sedang melahap ramen di salah satu minimarket favorit mereka. Mereka biasa kesana apabila sedang bosan dengan hingar bingar club.

“kalian tau, kemarin aku bertemu seorang peramal” sambil menyeruput ramennya baekhyun melirik kearah chanyeol.

“untuk apa kau bertemu peramal?” tanya baekhyun keheranan.

“apakah untuk menanyakan siapa jodohmu?” sahut sehun sambil tertawa dan high-five dengan baekhyun.

“bagaimana kau bisa tau?” baekhyun dan sehun tersedak bersamaan.

“uhuukk !!! yaa park chanyeol, apa kau sudah gila ? sejak kapan kau percaya hal-hal seperti itu?” tanya baekhyun heran.

“aku tidak tau tapi peramal itu tiba-tiba saja berkata seperti itu, dan beberapa saat kemudian dia menghilang”

“berkata seperti itu ? seperti apa?” tanya sehun mulai penasaran.

“katanya sebentar lagi aku akan menemukan jodohku, dia ‘gadis merah’

“hmmpphh, hahahahaaa apakah kau sudah menemukannya sekarang?” ucapannya disambut oleh tawa baekhyun dan sehun.

“tentu saja belum!! Kalian tertawa sekali lagi akan ku ..”

“baiklah kalau begitu bagaimana kalau kita bertaruh? kita akan menunggunya disini, diminimarket ini, apabila dalam waktu 1 jam ada gadis dengan ciri-ciri yang kau maksud, aku akan memberikanmu mobil baruku” potong baekhyun mengajak taruhan.

“dan aku akan mengerjakan PR mu selama setahun” tambah sehun.

“oke call , aku setuju.”

“tapi jika kau gagal, kau harus menuruti semua yang kami inginkan termasuk menjadi pelayan kami” kata baekhyun, sehun mengangguk setuju.

“call, kita lihat saja nanti” chanyeol tepaksa menuruti kemauan dua temannya itu karena gengsi. Sebenarnya dia juga tidak yakin dengan perkataan peramal aneh tadi.

--

Setibanya di minimarket jasmine kaget karena ada tiga mobil sport keluaran terbaru terparkir didepan minimarket. ‘orang kaya macam apa yang sudah memarkir mobil mewah didepan minimarket butut seperti ini’ jasmine hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kemudian jasmine langsung menuju ke counter wanita dan memilih sesuatu yang sangat dibutuhkannya. Ketika sedang sibuk memilih, jasmine mendengar beberapa pemuda sedang berbicara, dan mengejek satu sama lain.

“menyerah sajalah yeol, sudah 55 menit kita menunggu” ujar baekhyun tertawa dengan lepasnya.

“jodohmu mungkin tengah diseruduk banteng karena pakaian yang dipakainya itu yeol” kuping chanyeol makin panas mendengar ucapan sehun.

“berisik !! ayo kita pulang” ajak chanyeol kemudian baekhyun dan sehun mengikutinya dibelakang.

“berarti kau harus menuruti apa yang kam...”

BRUUKKKK

Chanyeol menabrak seseorang. Seorang gadis. Gadis berbaju merah, membawa tas merah, menggenggam handphone warna merah dan menggunakan aerphone warna merah. Semuanya merah. Kemudian chanyeol terpaku pada gadis itu, begitu pula baekhyun dan sehun yang sedaritadi membuka mulutnya, tak percaya.

“aa maafkan aku” jasmine berkata dengan bahasa korea yang fasih.

Ketiga pemuda itu hanya diam. ‘apa mereka tuli atau gila?’ tanyanya dalam hati sambil berlalu, menuju kasir, kemudian menghilang keluar minimarket.

“kalian lihat itu? Kalian berhutang banyak padaku” chanyeol bicara dengan wajah masih heran terpaku dengan apa yang dialaminya barusan.

--
TBC

Fan fiction pertamaku, sangat butuh masukan.
So, jangan jadi silent reader yaah, kasih aku komen dan tanggapan kalian ^^
See you in next chapter.